Bermandiri dalam hidup - Berikhlas dalam beramal - Bermanfaat di Dunia - Berjaya di Akhirat
Rabu, 07 Oktober 2009
FAKTA SEJARAH YANG MUNGKIN TERLUPAKAN
“Selama ini saya hanya mendengar nama Parameswara, Demang Lebar Daun, Hang Tuah sebagai nama jalan di Palembang. Juga nama Bukit Seguntang Mahameru di daerah Bukit Besar Palembang sebagai tempat kuburan tua jaman kerajaan dahulu. Tapi saya baru tahu tentang mereka semua dari Internet dan sayangnya bukan dari negara asalku refensinya saya dapat, tapi dari refrensi sejarah Melayu di Malaysia, dari situ juga saya tahu siapa Sang Nila Utama, Wan Empuk, Wan Malini dll (meskipun ini sepertinya hanya sebuah hikayat)... ini dikarenakan semenjak saya belajar sejarah disekolah tidak pernah dibahas dalam kurikulum buku pelajaran sejarah siapa mereka-mereka itu. Apakah ini salah satu cara pengaburan sejarah. Ironis sekali orang Palembang sendiri tak begitu tahu banyak dan faham siapa itu Parameswara (Sultan Iskandar Shah) yang merupakan raja Palembang yang Hijrah ke Negeri Tumasik (Singapore) dan Melaka (Malaysia) dan mendirikan kerajaan Melaka. Lucu sekali misalnya kalau di tanya siapa itu Parameswara, pasti mereka akan menjawab itu nama jalan di daerah Bukit, atau nama Tugu di daerah Jaka Baring. Waduh...”
Begitulah pernyataan dari seorang yang peduli akan kebudayaan Melayu yang saya kutip dari blog pribadinya. Suatu pernyaaan yang mungkin membangunkan kita dari tidur panjang dan keterpurukan sejarah yang mungkin selama ini terlupakan, kita tidak tahu apa yang menyebabkan hal tersebut. Namun setidaknya kita sebagai generasi muda harus mampu mengenal dan menggali kembali sejarah-sejarah dari bangsa kita, bangsa serumpun melayu yang semakin hari semakin ditinggalkan. Kita sepatutnya berbangga dengan kebudayaan kita sendiri, yang menyebar luas hingga hampir keseluruh Nusantara dan Asia Tenggara, yang bergaung hingga ke barat Benua Afrika dan Asia Timur.
Fakta itu seharusnya menjadi motivasi yang baik bagi kita untuk dapat lebih bangkit dalam membangun dan meneruskan tongkat estapet sejarah yang kian bergulir, yang bahwa dimasanya para leluhur pendahulu kita dapat meraih kegemilangannya di atas kaki dan jatidirinya sendiri.