Rabu, 07 Oktober 2009

DUKU BERMANFAAT BAGI KESEHATAN


Duku merupakan buah lokal Indonesia yang menjadi primadona bagi masyarakat di setiap musimnya. Namun tidak hanya itu, dalam dunia kesehatan.Setidaknya itu saya baca dari artikel Bapak Prof. Dr. Made Astawan Ahli Teknologi Pangan & Gizi. Ternyata buahnya diyakini mampu mencegah kanker kolon, bijinya menyembuhkan diare dan demam, sedangkan kulit kayunya untuk mengobati malaria.
Disaat musim duku tiba, maka akan sangat mudah kita jumpai tempat penjualan buah tersebut, baik di lapak-lapak pasar maupun gerobak dorong di pinggir jalan. Semua penjual Duku di tempat tersebut pada umumnya mengatakan buah Duku yang mereka jual adalah sebagai Duku Palembang.
Nama Duku Palembang memang sering dicatut/diambil oleh penjual buah untuk melariskan dagangannya. Supaya Anda tidak mudah tertipu, ada baiknya untuk mengenal lebih dalam tentang seluk-beluk Duku. Berikut beberapa artikel yang saya kutip.

Duku /Lansium Domesticum Corr berasal dari daerah barat Asia Tenggara, yaitu semenanjung Thailand sebelah barat hingga Kalimantan bagian timur. Berawal dari daerah ini, buah Duku dikatakan berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dari ketiga negara tersebut selanjutnya Duku menyebar ke Filipina, Vietnam, Myanmar, dan India.
Tanaman ini termasuk klasifikasi famili Meliaceae. Buahnya dikenal dengan berbagai nama di berbagai daerah, seperti langsat di Malaysia, lansones di Filipina, lansa, langseh, langsep, lanzon, lanzone, lansone, atau longkong di Thailand, lon bon dan bon bon di Vietnam, serta Duku dan kokosan di Indonesia. Negara penghasil Duku terbanyak di dunia adalah Indonesia Filipina dan Malaysia.
Buah tropis ini memang pada mulanya hanya berkembang di daerah Asia beriklim tropis. Kemudian buah ini berkembang menjadi primadona buah tropis, sehingga saat ini mulai banyak dilirik di pasar internasional. Kini buah Duku dengan mudah dapat ditemukan di Hawaii dan Suriname.

Sentra produksi Duku di Indonesia terletak di beberapa daerah, diantaranya. Provinsi Sumatera Selatan di daerah Ogan Komering, Gunung Megang, Muara Enim, Prabumulih. Sumatera Barat Sijunjung di daerah Air Haji, Provinsi Riau di daerah Bangkinang, Jambi, Sulawesi Utara di daerah Aermadidi, Tondano, Pinaleng, Bolaang Mongondow, DKI Jakarta di daerah Condet/Pasar Minggu, Jawa Tengah di daerah Lebaksiu, Branti, Kaligondang, Mrebet, Kejombang, Kutosari, Sigaluh, Salaman, Kaligesing, Mateseh, Jawa Timur di daerah Singosari.Sumber; Sunarjono (2006)

Dari data di atas, daerah Sumatera Selatan merupakan salah satu sentra produksi Duku terbesar di Indonesia, dengan kualitas Duku yang baik dan manis, berbeda dengan Duku-duku asal daerah lainya. Dengan alasan tersebutlah, Duku Palembang menjadi sangat diminati dan terkenal hingga ke mancanegara. Namun banyak yang belum mengetahui, bahwa sebenarnya untuk sentra produksi Duku di daerah Sumatera Selatan sendiri adalah terletak di daerah Ogan Komering Ilir dan Ogan Komering Ulu, bahkan Duku yang terkenal berkualitas di Sumatera Selatan adalah Duku Komering. Penamaan Duku Palembang sebenarnya hanya dikenakan Palembang merupakan pusat distribusi utama buah Duku untuk dikirim keluar daerah atau di eksport ke luar negeri.

Seperti yang telah saya utarakan di atas, dari segi kesehatan Duku ternyata memiliki beberapa manfaat diantaranya, mencegah kanker, diare, dan malaria. Berikut keterangan lebih jelas dari artikel Bapak Prof. Dr. Made Astawan Ahli Teknologi Pangan & Gizi.
Buah duku mengandung daging buah sebanyak 60 persen, sisanya berupa kulit dan biji. Daging buah duku kaya akan gula sukrosa, fruktosa, dan glukosa, sehingga berasa manis. Buah duku mengandung energi dan mineral khususnya zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis.
Kandungan lain yang juga cukup dominan dalam buah ini adalah serat pangan atau dietary fiber. Buah Lansium domesticum ini juga mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Komposisi kimia buah duku dan langsat dapat dilihat pada Tabel 2. Kedua jenis buah tersebut memiliki komposisi zat gizi yang hampir sama.
Buah ini bermanfaat untuk kelancaran sistem pencernaan, pencegahan kanker kolon, serta mengurangi dampak dari kanker kolon akibat radikal bebas. Selain daging buah yang segar menyehatkan, bagian kulit buah dan bijinya juga bermarifaat untuk bahan baku obat antidiare dan menurunkan demam.
Kulit kayunya juga sering digunakan untuk mengobati gigitan serangga berbisa dan obat disentri. Sebagian. orang juga percaya, benalu pohon duku dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker.
Bagian lain yang bermanfaat adalah kulit batang kayu yang memiliki rasa sepat, yaitu untuk menyembuhkan disentri dan malaria. Tepung kulit kayunya digunakan juga untuk tapal penyembuh bekas gigitan kalajengking.
Kulit buah dan bijinya sering ditumbuk halus dan dimanfaatkan sebagai obat antidiare, obat cacing, dan obat penyembuh demam. Kandungan oleoresin yang cukup tinggi pada bagian kulit dan biji tersebut sangat berperan sebagai antidiare.
Di Filipina, kulit buah duku biasa dibakar untuk mengusir nyamuk.

Berikut komposisi nilai manfaat nutrisi dan komposisi zat gizi per 100 gram duku.
Energi 63 kkal, Protein 1.0 g,Lemak 0.2 g, Karbohidrat 16.1 g, Kalsium 18 mg, Fosfor 0.9 mg, Besi 0.9 mg, Vitamin A 0 IU, Vitamin B1 0.05 mg, Vitamin C mg, Air 80.0 g.Sumber; Direktorat Gizi, Depkes 1992.

Jadi buat yang asalnya dari Palembang/Komering, kalau lagi musim panen Duku tiba maka sering-seringlah makan Duku, tapi awas kalau kebanyakan, karena duku dapat juga menyebabkan sakit perut dan mencret... n_n