Sebuah bingkai kehidupan beselipkan lembaran-lembaran kesulitan yang mesti dijalani, apapun itu! karena memang kita tercipta untuk dapat menaklukkan & menjadikan diri kita nahkoda dalam perahu kehidupan yang tengah kita jalani. Semoga sentiasa tiada ombak yang melebihi serambi sisinya, semoga tiada karang yang begitu besar menjadi penghalang laju sang perahu, dan semoga tiada arus yang amat deras melebihi kekuatan dayung perahuku.(Aprinsyach Taufik, Jum'at, 05 Oktober 2010)
Penat memang jika kita terus-terusan khawatir terhadap fenomena dan tantangan dalam hidup ini, namun semua itu mestinya tak membuat kita lupa akan hakekat hidup yang sebenarnya. Allah telah menganugrahkan akal dan hati, dimana dengan itu kita akan dapat menilai mana hal yang terbaik menurut kita. Tentunya penilaian-penilaian tersebut mestinya berawal dari sebuah keyakinan kita terhadap dasar-dasar kehidupan. Dan kita sebagai seorang muslim, yang menjadi dasar kehidupan kita tentunya Kitabullah Al Qur'anul Kariim dan As Sunnah Baginda Rasulullah SAW.
Sungguh bak sebuah peralatan elektronik yang baru saja kita beli, tentunya sebagai pengguna yang baik, kita akan terlebih dahulu membaca dan memahami buku pedoman pemakaian, penggunaan dan perbaikannya. Lantas kita tak dengan ujug-ujug (berbuat tanpa berpikir panjang; istilah dalam Bahasa Sunda) atau langsung menggunakannya, apalagi barang tersebut berupa barang yang masih tergolong langka dan belum ada yang memiliki. Dan semisalnya pun sudah banyak orang yang memiliki, sebagai pengguna pemula, pastinya kita akan berusaha memahaminya dengan otodidak, serta jika kita mengalami stagnan (bingung), pastinya kita akan mencari orang yang lebih tahu.
Nah, begitupula dengan ilmu dan pemahaman hidup. Kita sebagai seorang hamba, yang memang tercipta sebagai hamba, yang seluruh hidupnya diperuntukkan untuk mengaplikasikan penghambaan kepada Al Qudduss, maka kita membutuhkan pedoman dan syariat bagaimana cara menjalani hidup dalam keridhaan Ilahi.
Kembali lagi kepada dasar kehidupan kita yaitu Kitabullah Al Qur'anul Kariim dan As Sunnah Baginda Rasulullah SAW. Kita tidak akan pernah bisa menjalani hidup tanpa berpedoman kepada kedua sumber Hukum Islam tersebut. Memang betul, menjalani hidup dengan kaidah-kaidah keislaman itu sangatlah sulit, jika kita tak meletakkan keikhlasaan dan kesungguhan sebagai dasar dari niat kita. Dan ketahuilah, ketika kita merasa penat dalam penghambaan kita, lantas kita berusaha untuk tetap bersabar menjalaninya, maka sungguh kebaikan dan rahmad Allah akan sentiasa menyertai kita. Allah tidak akan mungkin meninggalkan hamba-Nya yang taat dan sabar dalam kesendirian di jalan-Nya.
Bissmillahirrahmanirrahim.
Astaghfirullahal Adzim, Astaghfirullahal Adzim, Astaghfirullahal Adzim.
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad wa Ala Aliy Sayyidina Muhammad.
- Allahurabby, Yaa Al Qudduss, sungguh Engkau Maha Suci, maka sucikanlah hati kami dari perbuatan-perbuatan yang dapat menjauhkan kami dari Ridha-Mu.
- Allahurabby, Yaa Al-Qawiyyu, sungguh Engkau Maha Kuat, maka kuatkanlah hati kami dalam menjalani dan menghadapi segala tantangan dalam hidup ini.
- Allahurabby, Yaa Al-Waliyyu, sungguh Engkau Maha Melindungi, maka lindungilah kami dari segala macam bentuk bahaya dan godaan yang dapat menjerumuskan kami jauh dari Rahmad-Mu.
- Allahurabby, Yaa Al-Mu’izz, sungguh Engkau Maha Pemberi Kemuliaan, maka golongkanlah kami kepada orang-orang yang telah Engkau limpahkan kemuliaan iman keatas mereka.
- Allahurabby, Yaa Ar-Rahmaan, sungguh Engkau Maha Pengasih, maka kasihilah kami yang hina ini, sebuah makna keindahan meskipun kami terkadang larut dalam kepongahan dan kesalahan.
- Allahurabby, Yaa As-Salaam, sungguh Engkau Maha Menyelamatkan, maka selamatkanlah kami dari pedihnya siksa-Mu dihari akhir nanti.
- Allahurabby, Yaa Al-Ghaffaar, sungguh Engkaau Maha Pengampun, maka ampunilah kami dari segala dosa dan khilaf kami.
Amien Allahumma Amien.